Blog suka-sukanya Raffa

Sabtu, 16 Februari 2013

Hati semua orang itu sama

Sumber gambar by http://republika.co.id
           Apa kau pernah menonton film tentang pembunuh berdarah dingin? Dimana sang pembunuh membunuh orang-orang yang telah menyakitinya termasuk semua yang menghalanginya tanpa belas kasih. Dan terkesan sangat keji. Atau kau pernah melihat seseorang yang lebih suka menyendiri, anti-sosial, dan jarang sekali berekspresi/berbicara? Manusia dingin yang tidak perduli dengan sekelilingnya. Tak perduli entah orang disebelahnya bahagia atau dalam bahaya. 
          Bagaimana pendapat kalian tentang mereka? Mereka tidak punya hati ya? Iya. Karena sebenarnya hati mereka telah mati. Dan, yang kupertanyakan disini, kenapa bisa begitu?
          Menurutku, hati semua orang itu sama. Mungkin, hanya jalan pikiran, mental, pilihan hidup mereka yang berbeda. Kadang, orang yang pendiam/terkucilkan lebih mudah menangis ketimbang orang yang emosional. Bukan karena mereka lemah. Tapi karena mereka masih punya hati. Hati yang mereka gunakan untuk menyimpan luka. Luka yang telah lama membusuk, tapi tetap mereka tahan.
          Mungkin, dimata orang lain, mereka hanya menangisi satu hal yang sepele. Padahal bukan itu penyebabnya. Mereka hanya tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya hingga orang-orang menilai miring arti tangisan mereka. Padahal, belum tentu orang lain mampu menjalani hidup seperti mereka. Sesungguhnya, secara mental, mereka lebih kuat dibanding orang bertemperament.
          Kalau kau menemukan orang dingin yang masih bisa tertawa atau menangis, bersyukurlah, karena itu menandakan mereka masih punya hati.
          Karena, saat mereka sudah lupa bagaimana cara tertawa? tak mengenal apa itu cinta? tak tahu apa itu kasih sayang? tak tahu rasanya bahagia? enggan untuk menangis, disaat itulah hati mereka semakin terkikis, lalu mati.
          Jadi, jangan salahkan mereka bila mereka sangat dingin atau terkesan tak punya hati! Karena sebenarnya, kalianlah yang dari awal membunuh hati mereka!

Teruntuk mereka yang mengucilkan,
dan yang terkucilkan..

0 Comment:

Posting Komentar

© Rasiva's Blog, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena